LAPORAN PRATIKUM KIMIA ANORGANIK

NAMA : NUR RATNA SARI
FAKULTAS : TEKNIK
PROGRAM STUDI : DIII ANALIS KIMIA
HARI/TGL.PRATIKUM : SABTU,22 SEPT 2012
JUDUL PRATIKUM : PENGENALAN ALAT-
FAKULTAS : TEKNIK
PROGRAM STUDI : DIII ANALIS KIMIA
HARI/TGL.PRATIKUM : SABTU,22 SEPT 2012
JUDUL PRATIKUM : PENGENALAN ALAT-
ALAT LABORATORIUM
D-III ANALIS KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
2012/2013
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
2012/2013
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
I. TUJUAN :
Pada akhir pratikum mahasiswa diharapakan dapat menjelaskan tentang alat-alat laboratorium kimia dan cara pemakaiannya.
Pada akhir pratikum mahasiswa diharapakan dapat menjelaskan tentang alat-alat laboratorium kimia dan cara pemakaiannya.
II. Dasar Teori :
Bekerja di laboratorium tidak bisa lepas dari penggunaan peralatan laboratorium khususnya peralatan gelas. Guna menjamin kualitas kerja di laboratorium, pemahaman yang baik bagaimana cara penggunaan dan perawatan peralatan gelas adalah sangat penting.
Kemampuan menggunakan alat gelas dengan tepat (accurate), cermat (precision), andal (reliable), mantap (stable), cepat (quikly) dan selamat (safety) merupakan kunci kesuksesan kerja di laboratorium.
Kesuksesan kerja di laboratorium selain di tentukan oleh ketepatan dalam pemilihan prosedur dan pengolahan bahan kimia, ditentukan pula oleh kemampuan dalam menggunakan alat-alat laboratorium. Agar siswa ataupun laboran dapat bekerja di laboratorium secara baik maka harus mempunyai kemampuan yang baik mengenai teknik menggunakan alat laboratorium.
Kesuksesan kerja di laboratorium selain di tentukan oleh ketepatan dalam pemilihan prosedur dan pengolahan bahan kimia, ditentukan pula oleh kemampuan dalam menggunakan alat-alat laboratorium. Agar siswa ataupun laboran dapat bekerja di laboratorium secara baik maka harus mempunyai kemampuan yang baik mengenai teknik menggunakan alat laboratorium.
Peralatan laboratorium yang terbuat dari gelas harus memiliki sifat satu diantaranya:
1. Tahan panas (pyrex)
2. Tahan terhadap kenaikan suhu mendadak (borosiklat)
3. Dapat dipanaskan pada api tanpa menjadi kusam (soda lime)
1. Tahan panas (pyrex)
2. Tahan terhadap kenaikan suhu mendadak (borosiklat)
3. Dapat dipanaskan pada api tanpa menjadi kusam (soda lime)
Prinsip-prinsip penggunaan alat gelas secara umum adalah :
1. Alat gelas harus bersih dan kering
2. Skala yang ditunjukkan pada alat gelas terlihat dengan jelas
3. Alat gelas berfungsi dengan baik (tidak cacat)
4. Pada proses penggunaan suhu tinggi harus digunakan alat
1. Alat gelas harus bersih dan kering
2. Skala yang ditunjukkan pada alat gelas terlihat dengan jelas
3. Alat gelas berfungsi dengan baik (tidak cacat)
4. Pada proses penggunaan suhu tinggi harus digunakan alat
gelas yang tahan panas
5. jika digunakan untuk mengukur atau memindahkan cairan yang
berbahaya, maka tidak boleh menggunakan anggota tubuh
secara langsung namun dengan menggunakan alat bantu dan
alat keselamatan kerja
6. Menuangkan cairan kedalam cairan yang lain harus
6. Menuangkan cairan kedalam cairan yang lain harus
diperhatikan urutannya, karena urutan yang salah dapat
menimbulkan letupan bahkan ledakan
Peralatan dasar yang digunakan di laboratorium dibagi menjadi 4:
1. Peralatan gelas (glass ware equipment)
1. Peralatan gelas (glass ware equipment)
a. peralatan gelas dasar
b. peralatan gelas untuk pengukuran
c. peralatan gelas untuk analisis
2. Peralatan bukan gelas (non glass equipment)
3. Peralatan pemanas (heating equipment)
4. Peralatan untuk menimbang (balance)
2. Peralatan bukan gelas (non glass equipment)
3. Peralatan pemanas (heating equipment)
4. Peralatan untuk menimbang (balance)
III. PEMBAHASAN
Peralatan Dasar yang digunakan di laboratorium terbagi menjadi 4:
1. Peralatan gelas (glass ware equipment)
a. Peralatan gelas dasar
Ø Gelas Kimia (beaker)

v Fungsi :
· Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi
· Menampung zat kimia
· Memanaskan cairan
· Media pemanasan cairan
Ø Tabung Erlenmeyer

v Fungsi :
o Untuk menyimpan dan memanaskan larutan
o Menampung filtrat hasil penyaringan
o Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi
v cara menggunakan Erlenmeyer :
- Pegang leher Erlenmeyer, masukkan larutan yang akan di encerkan/titrasi.
- Diguncangkan dengan perlahan dan hati-hati serta lihat perubahan warna.
- Diguncangkan dengan perlahan dan hati-hati serta lihat perubahan warna.
v Trouble and trouble shooting:
Karena Erlenmeyer berbahan dasar kaca dan rawan pecah, maka jika terkena pecahannya, bisa melukai praktikkan dan segera dibati dengan antiseptic atau bila berlanjut hubungi dokter.
Ø
Tabung reaksi

berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari
kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran.
v Fungsi :
ü Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia
ü Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil
Ø Corong

v Fungsi :
Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi.
Ø Kaca arloji

v Fungsi :
ü Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel
ü Tempat saat menimbang bahan kimia
ü Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator
Ø Pipet

a) Pipet seukuran : digunakan untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat, bagian tengahnya menggelembung.
b) Pipet berukuran : berupa pipa kurus dengan skala di sepanjang dindingnya. Berguna untuk mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat.
c) Pipet tetes : berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.
Ø Corong Buchner

v Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring yang diameternya sama dengan diameter corong.
Ø
Corong pisah

berupa corong yang bagian atasnya bulat dengan lubang pengisi terletak di sebelah atas, bagian bawahnya berkatup. Terbuat dari kaca.
v Fungsi :
Untuk memisahkan campuran larutan yang memiliki kelarutan yang berbeda. Biasanya digunakan dalam proses ekstraksi.
v Cara menggunakannya :
campuran yang akan dipisahkan dimasukkan lewat lubang atas, katup dalam keadaan tertutup. Pegang tutup bagian atas, corong dipegang dengan tangan kanan dan kiri dalam posisi horisontal, kocok agar ekstraksi berlangsung dengan baik. Buka tutup bagian atas, keluarkan larutan bagian bawah melalui katup secara pelan. Tutup kembali katup jika larutan lapisan bawah sudah keluar.
Ø
Cawan petri

berbentuk seperti gelas kimia yang berdinding sangat rendah. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas.
v Berfungsi sebagai wadah menimbang dan menyimpan
bahan kimia, mikrobiologi.

Ø Batang pengaduk
terbuat dari kaca tahan panas, digunakan untuk mengaduk cairan di dalam gelas kimia.
Ø Regent Bottle (botol pereaksi)
Botol reagen (reagent bottle) juga disebut sebagai botol pereaksi karena botol ini digunakan sebagai wadah pereaksi (reagen) dan menyimpan reagen yang sudah diolah menjadi baku primer dan sekunder. Botol reagen dibedakan oleh warnanya menjadi dua, yaitu botol berwarna (gelap) dan botol transparan, yang mana botol berwarna gelap digunakan untuk zat yang tidak tahan cahaya, oksidasi, atau lainnya.
v
Cara penggunaanya cukup sederhana yang mana reagent yang sudah diolah dimasukkan kedalan botol ini dengan perlahan, dan sangat penting pemberian label nama zat dan konsentrasi pada botol untuk memudahkan mengetahui reagent dalam botol ini. Jika ingin mengambil reagent daribotol ini ambil dengan cara dipipet dan ambil secukupnya, jangan lupa menutup kembali tutup botol reagent.
Sebaiknya regent yang bersifat asam diletakkan atau disimpan dalam lemari asam, dan jika ingin mengambil reagent yang bersifat asam pekat dianjrukan diambil dalam posisi botol reagent tetap didalam lemari asam, ini berguna untuk membuang bau atau zat2 yang sedang di test, supaya bau atau zat tersebut tidak menyebar diruangan tersebut

Sebaiknya regent yang bersifat asam diletakkan atau disimpan dalam lemari asam, dan jika ingin mengambil reagent yang bersifat asam pekat dianjrukan diambil dalam posisi botol reagent tetap didalam lemari asam, ini berguna untuk membuang bau atau zat2 yang sedang di test, supaya bau atau zat tersebut tidak menyebar diruangan tersebut
Ø Desikator

v Fungsi :
ü Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
ü Mengeringkan padatan
v Cara menggunakannya :
o Dengan membuka tutup desikator dengan menggesernya ke samping.
o Letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama.
v Keterangan :
Silika gel yang masih bisa menyerap uap air berwarna biru; jika silika gel sudah berubah menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam oven bersuhu 105 oC sampai warnanya kembali biru.
Ø
Labu bundar

berupa labu dengan leher yang panjang, alasnya ada yang bundar, ada yang rata. Terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 oC.Ukurannya mulai dari 250 mL sampai 2000 mL.
v Fungsi :
Untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan.
Ø Erlenmeyer Buchner

v Cara menggunakannya :
Diawali dengan memasang corong Buchner di leher labu, pasang selang yang tersambung ke pompa vakum pada bagian yang menonjol.
b. Peralatan gelas untuk pengukuran :
Ø Pipet Ukur (Measuring Pipette)

Ø Pipet Volume

v Pipet volume digunakan untuk memindahkan cairan dari satu wadah ke wadah yang lain, biasanya untuk memindahkan larutan baku primer atau sample pada proses titrasi.
Pemindahan cairan dapat dilakukan secara manual dengan disedot menggunakan mulut atau menggunakan piller (lihat video)
v Cara pemakaian secara manual:
· Masukkan piper volume ke dalam wadah berisi cairan sampai ujung pipet tercelup (perhatian : ujung pipet harus masuk jauh ke dalam cairan jangan sekedar tercelup atau berada dekat permukaan cairan)
· sedot cairan sampai melebihi batas ukur
· tutup lubang atas dengan jari telunjuk (bila cairan cepat turun kebawah batas pengukuran sebelum tertutup telunjuk, lakukan dengan cara tempelkan ujung pipet pada dasar wadah baru tutup ujung pipet dengan telunjuk, cara ini untuk mencegah cairan turun dengan cepat)
· turunkan cairan sampai miniskus tepat pada batas ukur
· keluarkan pipet dari wadah dan hal penting yang perlu dilakukan adalah lap bagian luar pipet dengan kertas tissue untuk mencegah adanya cairan yang nempel di dinding luar ikut turun pada saat proses pemindahan (proses pengelapan dapat dilakukan sebelum cairan diturunkan mencapai batas ukur)
· pindahkan cairan pada wadah lain dengan posisi tegak lurus (jangan menyamping) dan ujung pipet ditempelkan pada wadah, proses ini untuk mencegah cairan keluar terlalu cepat sehingga masih ada cairan yang nempel pada dinding dalam pipet dan tidak ikut keluar
· bila masih ada cairan yang tertinggal pada ujung pipet biarkan saja, namun sebelumnya coba dengan memutar-mutar pipet dengan ujung menempel pada wadah
· proses pemindahan selesai
Ø
Buret

berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya. Ukurannya mulai dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL dengan skala 0,05 mL.
v Fungsi :
Untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.
v Cara menggunakan buret
Sebelum digunakan, buret harus dibilas dengan larutan yang akan digunakan. Cara mengisinya :
Kran ditutup kemudian larutan dimasukkan dari bagian atas menggunakan corong gelas. Jangan mengisi buret dengan posisi bagian atasnya lebih tinggi dari mata kita. Turunkan buret dan statifnya ke lantai agar jika ada larutan yang tumpah dari corong tidak terpercik ke mata. Jangan sampai ada gelembung yang tertinggal di bagian bawah buret. Jika sudah tidak ada gelembung, tutup kran. Selanjutnya isi buret hingga melebihi skala nol, lalu buka kran sedikit untuk mengatur cairan agar tepat pada skala nol.
Ø
Gelas ukur

berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.
v Fungsi :
Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu
v Cara membaca volume pada gelas ukur
Masukkan cairan yang akan diukur lalu tepatkan dengan pipet tetes sampai skala yang diinginkan. Bagian terpenting dalam membaca skala di gelas ukur tersebut adalah garis singgung skala harus sesuai dengan meniskus cairan. Meniskus adalah garis lengkung permukaan cairan yang disebabkan adanya gaya kohesi atau adhesi zat cair dengan gelas ukur.
Ø Labu ukur

v Fungsi :
Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.
v Cara menggunakan :
Mengisikan larutan yang akan diencerkan atau padatan yang akan dilarutkan. Tambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut sampai setengah labu terisi, kocok kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu, pegang tutupnya dengan jari, kocok dengan cara membolak-balikkan labu sampai larutan homogen.

Ø Thermometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur suhu.
Ø
Higrometer

sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembaban pada suatu tempat. Biasanya alat ini ditempatkan di dalam bekas (container) penyimpanan barang yang memerlukan tahap kelembapan yang terjaga seperti dry box penyimpanan kamera.

Ø Piknometer
Piknometer merupakan alat ukur yang dibuat dengan akurasi tinggi, sehingga kesalahan pengukuran sangat diperkecil. Angka taksiran biasanya tidak terdapat pada piknometer sehingga hasil pengukuran merupakan angka pasti.
2. Peralatan bukan gelas (non glass equipment)
Ø
Cawan porselen

terbuat dari porselen dan biasa digunakan untuk menguapkan larutan. Cawan porselen digunakan untuk menguapakan cairan pada suhu yang tidak terlalu tinggi,misalnya didalam oven,diatas tangs air,uap,pasir dan sebagainya.cawan porselen mempunyai kapasitas 4 hingga 2900 ml.Sebagian dari cawan porselen tidak tahan pada pemanasan suhu diatas 300 C.
v Cara menggunakannya :
Memanaskan Naftalen dengan cawan porselen
1.Campurkan 2 gram Naftalen / Kamfer yang sudah dihaluskan dengan 1 gram serbuk pasir ke dalam cawan porselen. Aduklah dengan batang pengaduk hingga keduanya bercampur sempurna.
2.Panaskan campuran Naftalen / Kamfer dengan serbuk pasir (dalam cawan porselen) di atas nyala api pembakar spiritus (jangan lupa gunakan kaki tiga dan kawat kasa) dan tutuplah bagian atas cawan porselen tersebut dengan menggunakan kaca arloji.
3.Panaskan hingga terjadi perubahan pada kaca arloji tersebut! Amati perubahan yang terjadi!
4.Matikan nyala api pembakar spiritus, diamkan hingga cawan porselen dan kaca arloji (penutupnya) menjadi dingin. Amati apa yang terjadi pada kaca arloji tersebut.
Hati –hati kena tangan kita akan menyebabkan luka ,jauhilah dari tubuh kita maka segera obati dan apabila pecah maka segera diganti.
Memanaskan Naftalen dengan cawan porselen
1.Campurkan 2 gram Naftalen / Kamfer yang sudah dihaluskan dengan 1 gram serbuk pasir ke dalam cawan porselen. Aduklah dengan batang pengaduk hingga keduanya bercampur sempurna.
2.Panaskan campuran Naftalen / Kamfer dengan serbuk pasir (dalam cawan porselen) di atas nyala api pembakar spiritus (jangan lupa gunakan kaki tiga dan kawat kasa) dan tutuplah bagian atas cawan porselen tersebut dengan menggunakan kaca arloji.
3.Panaskan hingga terjadi perubahan pada kaca arloji tersebut! Amati perubahan yang terjadi!
4.Matikan nyala api pembakar spiritus, diamkan hingga cawan porselen dan kaca arloji (penutupnya) menjadi dingin. Amati apa yang terjadi pada kaca arloji tersebut.
Hati –hati kena tangan kita akan menyebabkan luka ,jauhilah dari tubuh kita maka segera obati dan apabila pecah maka segera diganti.

Ø Mortar dan pestle
terbuat dari porselen, kaca atau batu granit yang dapat digunakan untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan kimia.
Ø Spatula

v Fungsi :
ü Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan
ü Dipakai untuk mengaduk larutan
Ø
Kaki tiga

besi yang menyangga ring dan digunakan untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan.
Ø
Botol semprot

berupa botol tinggi bertutup yang terbuat dari plastik. Berfungsi sebagai tempat menyimpan aquades. Cara menggunakannya dengan menekan badan botol sampai airnya keluar.
Ø
Kaki tiga krus

terbuat dari porselen dan berfungsi untuk menaruh krusibel saat akan dipanaskan langsung di atas api.
Ø
Statif

terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret, corong, corong pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat digunakan.
Ø
Klem buret
Fungsi : Untuk memegang buret yang digunakan untuk titrasi
Penggunaan : Dengan cara dipasangkan buret dengan ditegakkan oleh statif dan dijepit oleh klem

Fungsi : Untuk memegang buret yang digunakan untuk titrasi
Penggunaan : Dengan cara dipasangkan buret dengan ditegakkan oleh statif dan dijepit oleh klem
Ø
Tang krusibel

terbuat dari besi atau baja untuk mengambil dan membawa krusibel.
Ø
Pipet Filler / Rubber Bulb Filler

digunakan untuk membantu proses pengambilan cairan. Filler memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup, Terbuat dari karet yang disertai dengan tanda untuk menyedot cairan (suction), mengambil udara (aspirate) dan mengosongkan (empty).
Ø
Rak Untuk tempat Tabung Reaksi
Rak terbuat dari kayu atau logam. Digunakan sebagai tempat meletakkan tabung reaksi.

Rak terbuat dari kayu atau logam. Digunakan sebagai tempat meletakkan tabung reaksi.
Ø
Penjepit Kayu
Penjepit kayu , digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan, atau untuk membantu mengambil kertas saring atau benda lain pada kondisi panas.

Penjepit kayu , digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan, atau untuk membantu mengambil kertas saring atau benda lain pada kondisi panas.
3. Peralatan pemanas (heating equipment)

Ø Burner / pembakar spiritus
digunakan untuk memanaskan bahan kimia.
Ø
Pembakar Bunsen (Bunsen Burner)

berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril. Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas). Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas atau metanol.
Ø Krusibel

v Cara menggunakannya :
a.krus pengabuan mampu membakar semua zat organic dioksidasi pada suhu yang tinggi yaitu sekitar 500-6000 C dan kemudian melakukan penimbangan zat yang tertinggal setelah proses pembakaran tersebut
b.Bahan yang akan diabukan ditempatkan pada krus pengabuan
c.Lama pengabuan tiap bahan berbeda-beda dan antara 2-8 jam .pengabuan dianggap selesai apabila diperoleh sisa pengabuan yang umumnya berwarna putih abu-abu dan beratnya konstan dengan selang waktu pengabuan 30 menit
d.Penimbangan berkisa terhadap bahan dilakukan dalam keadaan dingin,untuk itu maka krus yang berisi abu yang diambil dari dalam muffle harus lebih dahulu dimasukkan kedalam oven bersuhu 105 C agar supaya suhunya turun,baru kemudian dimasukkan ke dalam eksikator sampai dingin.
Apabila pada krus pengabuan termasuk penutup krus pengabuan tidak pas ini dapat menyulitkan proses pengabuan sehingga tutuplah dengan rapat penutup krus pengabuan
4. Peralatan untuk menimbang (balance)

Ø Neraca analisis
digunakan untuk menimbang padatan kimia.
v Cara menggunakan neraca analitis
· Nolkan terlebih dulu neraca tersebut
· Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan
· Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca
· Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dari Pengenalan Alat di Laboratorium dapat disimpulkan bahwa alat-alat yang digunakan dalam praktikum kimia dasar mempunyai fungsi, kegunaan, dan cara kerja yang berbeda-beda serta mempunyai perbedaan karakteristik yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
siip deh informasinya
BalasHapus